“Teknik Memanipulasi dan Mengontrol Variabel Penelitian”





Salah satu karakteristik penelitian yang bersifat experimental ialah memungkinkan bagi peneliti melakukan rnanipulasi dan mengontrol variabel yang tidak dapat dilakukan dalam jenis-jenis penelitian deskriptif ataupun eksploratori. Manipulasi variabel mempunyai arti bahwa peneliti memberikan suatu perlakuan (treatment) tertentu terhadap variabel bebas yang akan diukur pengaruhnya terhadap variabel terikat. Tujuan memanipulasi suatu variabel bebas ialah peneliti ingin melihat seberapa besar pengaruh pemberian perlakuan yang berbeda variabel bebas terhadap variabel terikat yang dipengaruhinya. Dengan melakukan manipulasi variabel bebas, maka peneliti akan dapat mengetahui perlakuan mana yang paling efektif hasilnya. Sedangkan, mengontrol variabel mempunyai arti peneliti melakukan pengendalian sedemikian rupa sehingga peneliti dapat menghilangkan pengaruh variabel tersebut agar tidak mempengaruhi proses pengukuran pengaruh variabel-variabel yang diteliti. Tujuan mengontrol variabel ialah untuk menghilangkan bias yang kemungkinan akan muncul karena pengaruh variabel tersebut yang tidak dikehendaki oleh peneliti.
Salah satu teknik dalam melakukan manipulasi dan mengontrol variabel ialah dengan cara membuat kelompok pengendali atau pembanding dengan adanya kelompok pengendali maka peneliti akan dapat mengontrol kemungkinan munculnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses penilaian yang valid terhadap efek kondisi perlakuan yang dikenakan pada kelompok atau obyek yang sedang diteliti (http://js.unikom.ac.id/rb/bab9.html).
Oleh karena itu, dalam penelitan eksperimen ini sangat dimungkinkan untuk mengendalikan variabel-variabel luar yang mengancam validitas internal dan validitas eksternal hasil eksperimen. Pada umumnya dikenal 2 macam standar validitas internal dan eksternal. Validitas internal mempertanyakan sampai sejauh mana suatu alat ukur berhasil mencerminkan objek yang akan diukur pada suatu setting tertentu. Sementara itu, validitas eksternal  lebih terkait dengan keberhasilan suatu alat ukur yang cukup valid mengukur objek pada suatu setting tertentu, apakah juga valid untuk mengukur objek yang sama pada setting yang berbeda. (Bungin,2003:58)
1.       Validitas Internal
Menurut Rusefendi (1994) : Validitas internal adalah validitas yang berkenaan dengan keabsahan atau validitas hasil suatu percobaan. Apakah hasil percobaan atau hasil perlakuan yang nampak pada variabel terikat benar-benar disebabkan oleh variabel bebasnya atau ada pengaruh dan variabel luar ? Definisi lain mengatakan bahwa tingkat dimana hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya. Validitas internal dinyatakan dengan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengendalian terhadap validitas internal dimaksudkan agar hasil penelitian yang diperoleh dapat mencerminkan hasil perlakuan yang diberikan dan dapat digeneralisasi ke populasi pensampelan. Pengendalian Validitas internal sangat dibutuhkan agar hasil penelitian yang diperoleh benar-benar merupakan akibat dari perlakuan yang diberikan. Beberapa variabel yang mengancam validitas internal dalam penelitian eksperimen antara lain adalah:
  1. History

Faktor history mengacu pada kejadian-kejadian yang sedang terjadi di lingkungan pada waktu yang sama ketika variabel yang sedang dibuat eksperimen sedang diuji atan dilakukan pengukuran sehingga sangat mungkin hasil eksperimen akan terganggu atau terkotori oleh adanya kejadian tersebut, Pengaruh dari “History” ini dapat dikontrol melalui pengacakan dan melalui pemberian perlakuan dalam jangka waktu yang sama.
  1. Seleksi

Dalam pemilihan subjek penelitian rnungkin terjadi kesalahan. Kemampuan awal kelompok yang satu mungkin berbeda dengan kemampuan awal kelompok yang lain. Akibatnya validitas internal hasil penelitian akan terancam. Ancaman inii dapat diatasi dengan pemilihan subjek yang benar-benar setara, misalnya pemilihan subjek secara acak atau melalui penggunaan kelompok sepadan.
  1. Maturasi (Kematangan)

Maturasi mempunyai pengertian bahwa adanya proses perubahan yang terjadi pada obyek yang sedang diteliti (responden) pada saat mereka sedang berpartisipasi dalam penelitian eksperimen. Biasanya hal ini terjadi pada penelitian yang memerlukan waktu panjang. Orang-orang yang dijadikan obyek penelitian atau responden secara terus menerus berubah baik secara fisik maupun mental. Perubahan-perubahan yang terjadi pada diri responden ini dapat mengakibatkan bias pada hasil pengukunannya. Vaniabel ini dapat dikendalikan dengan cara antara lain pengacakan subjek atau melalui pemberian perlakuan dalam jangka waktu tidak terlalu lama, sehingga subjek penelitian tidak sampai mengalami perubahan fisik dan mental yang dapat mempengaruhi hasil perlakuan.
  1. Testing

Testing mengacu pada efek-efek yang terjadi karena adanya pra-test yang mendahului test yang sebenarnya yang akan dikenakan pada para responden. Kegiatan pra-test ini akan mempengaruhi para responden dalam mengerjakan test yang sebenarnya. Terdapat kemungkinan adanya kecenderungan bagi individu yang sudah melakukan pra-test akan lebih balk hasilnya dalam mengerjakan test yang sebenarnya.
  1. Instrumentasi

Penggunaan instrumen penelitian adakalanya dapat mengancam validitas internal hasil perlakuan. Misalnya, penggunaan instrumen yang tidak valid dan tidak raliabel, penggunaan instrumen yang berbeda pada kelompok-kelompok subjek penelitian. Pengaruh dan instrumen ini dapat dikontrol dengan cara menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dan penggunaan instrumen yang sama pada kelompok-kelompok subjek.
  1. Kehilangan Subjek

Ancarnan ini terjadi apabila dalam proses pelaksanaan eksperimen beberapa anggota kelompok keluar karena atasan-alasan tertentu. Misalkan subjek yang keluar pada kelonipok eksperimen merniliki skor rendah pada tes awal maka pada tes akhir rata-rata kelompok eksperimen akan meningkat. Bukan karena hasil perlakuan tetapi karena keluarnya beberapa subjek yang mempunyai skor rendah.
  1. Lokasi

Ancaman lokasi penelitian terjadi karena pemilihan lokasi yang berbeda, baik dan segi ketersedian fasilitas belajar, kemampuan mengajar guru, tingkat kecerdasan siswa, dan lain-lain. Pengaruh lokasi penelitian ini dapat dikendalikan melalui pemilihan sekolah-sekolah yang memiliki kualifikasi yang sama, kelas yang memiliki fasilitas dan kondisi yang belajar yang sarna dan kelas yang memiliki siswa yang berkemampuan yang setara.
  1. Regresi Statistik

Regresi statistik disebut juga menurun ke rata-rata, adalah merupakan suatu fenornena yang kadang-kadang terjadi sebagai akibat dari penetapan subjek eksperimen berdasarkan skor tertinggi dan skor terendah pada tes awal. Hal ini disebabkan oleh antara lain: kesalahan pemilihan subjek dan kesalahan dalam penggunaan instrumen. Untuk mengatasi masalah ini maka peneliti perlu berhati-hati dalam mernilih subjek penelitian serta menggunakan instrumen yang valid dan reliabel baik pada tes awal ataupun pada test akhir.
2.       Validitas Eksternal
Validitas eksternal mempunyai arti adanya generalibitas atau kemampuan mewakili (populasi) hasil penelitian, yang mana hasil penelitian dapat diaplikasikan dalam konteks waktu, tempat dan kelompok orang (obyek penelitian) yang berbeda. Hanya penelitian yang mempunyai validitas eksternal yang hasil dapat dikatakan mencerminkan populasi. Pengendalian terhadap validitas eksternal dimaksudkan agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau dapat diberlakukan ke situasi lain yang belum diteliti. Validitas eksternal terdiri atas validitas populasi dan validitas ekologis. Validitas populasi artinya suatu hasil penelitian dapat digeneralisasikan kepada populasi pensampelan atan kepada populasi lain yang memiliki ciri khas yang sama meskipun populasi itu belum diteliti. Validitas Ekologis berarti suatu hasil penelitian dapat digeneralisasikan ke lingkungan lain yang lebih luas. Agar memiiiki validitas ekologis maka peneliti harus secara lengkap menguraikan tentang kondisi pelaksanaan eksperimen itu, sehingga para pembaca dapat menilai sejauh mana hassil eksperimen tersebut dapat diterapkan ke situasi lain.
Penelitian akan kehilangan validitas eksternal jika kesalahan-kesalahan di bawah ini terjadi:
a.      Dampak Reaktif Suatu Testing
Jika peneliti mengenakan kegiatan pretest yang dapat mempengaruhi para responden yang sedang diteliti dalarn suatu penelitian eksperimental, maka dampak perlakuan dapat dipengaruhi oleh sebagian kegiatan pretest tersebut. Jika pretest tidak dilakukan, maka dampak perlakukan tidak akan sama.
b.      Efek lnteraksi Bias Seleksi
Jika peneliti membuat kesalahan dalam penarikan sampel yang mengakibatkan sampel tersebut tidak mewakili populasi yang lebih besar, maka peneliti akan mengalami kesulitan dalam menggeneralisasi penemuan-penemuan studinya dari tingkatan sampel ke populasi. Contoh: jika peneliti mengambil sampel dari suatu bagian kota A, maka hasilnya tidak akan valid jika diterapkan ke bagian yang lain di kota tersebut
c.       Efek Reaktif Pengaturan Eksperimen
Peneliti dalam melakukan pengaturan eksperimen secara sengaja atau tidak sengaja dapat menciptakan suatu kondisi yang bersifat dibuat-buat untuk membatasi kemungkinan hasil penelitian yang dapat digeneralisasi dalam pengujian suatu perlakuan yang bukan eksperimen
b.      Inferensi Perlakuan Jamak (ganda)
Dalam melakukan studi peneliti memberikan beberapa perlakuan secara bersamaan kepada para responden dimana perlakuan-perlakuan tersebut dapat berupa perlakukan yang bersifat eksperimental atau bukan eksperimental; perlakuan-perlakuan tersebut dapat berinteraksi dengan berbagai cara sehingga dapat menyebabkan keterwakilan dampak perlakukan tersebut berkurang. (http://js.unikom.ac.id/rb/bab9.html).
Pengendalian terhadap validitas ekologis meliputi:
  • Pengaruh perlakuan ganda, dikontrol dengan memberikan perlakuan yang sama atau hanya dengan memberikan satu perlakuan kepada masing-masing kelompok subyek.

  • Pengaruh subiek mengetahul status mereka dalam eksperimen, dikontrol dengan tidak rnemberitahukan keterlibatan subjek eksperimen dan/atau subjek eksperimen disesuaikan dengan kondisi yang sebenamya.

  • Pengaruh ciri khas dalam subjek eksperimen dikendalikan dengan menggunakan subjek yang sama atau yang memiliki kemampuan yang setara sebagat subjek eksperisnen, baik pada kelompok eksperimen ataupun pada kelornpok kontrol

  • pengaruh test awal dapat dikendalikan dengan cara metnberikan tes awal yang sama antarkelompok eksperimen dan kelompok kontrol dan/atau rnungkin tidak memberikan test awal.

  • Pengaruh test akhir dikendalikan dengan menggunakan instrumen yang benar-benar mewakili materi ajar dan test itu sendiri dilaksanakan sesegera mungkin setelah memberikan perlakuan.

Untuk memastikan bahwa penelitian menghasilkan laporan yang valid, maka keseluruhan ancaman validitas di atas harus dikendalikan oleh peneliti. Tehnik yang digunakan sangat beragam, tergantung dan kebutuhan dan jenis ancaman yang muncul. Kekuatan penelitian bisa diketahui dari validitas baik internal maupun eksternalnya.  Validitas internal adalah keyakinan terhadap hubungan sebab akibat atau pengaruh dalam desain penelitian yang dilakukan. Validitas Eksternal adalah berkenaan dengan kemampuan digeneralisasinya hasil penelitian pada lingkungan, orang, atau peristiwa lain. Ancaman yang mempengaruhi validitas internal adalah history effects, maturity effect, testing effect, instrumentation effects, selection effects, statistical regression, dan mortality. Ancaman yang mempengaruhi validitas eksternal adalah perbedaan situasi lingkungan penelitian, dan perbedaan subyek penelitian.
Previous
Next Post »