1. Pengertian Populasi
Dalam suatu penelitian adakalanya peneliti meneliti semua sumber data yang direncanakan, agar data dan informasi yang diperoleh banyak dan bervariasi sehingga diharapkan hasilnya tidak jauh berbeda dari kenyataan. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak semua populasi dapat diteliti karena suatu sebab yang tidak memungkinkan.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu. Dengan kata lain, populasi adalah;
a. keseluruhan unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri/karakteristik yang sama
b. kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan
c. kumpulan dari ukuran-ukuran tentang sesuatu yang akan diteliti
Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda
Berdasarkan karakteristik umum populasi serta keluasan dari populasi maka populasi dibedakan antara populasi target (Target/actual population) dan populasi terjangkau (Accessible population), populasi target adalah populasi yang ingin digeneralisasi oleh peneliti, sedangkan populasi terjangkau adalah populasi yang dapat digeneralisasi oleh peneliti, target populasi merupakan pilihan ideal dan populasi terjangkau merupakan pilihan yang realistis.
Sebagai Contoh akan dikemukakan berikut ini:
Masalah penelitian yang akan dikaji : Akibat pemanfaatan media elektronik terhadap prestasi belajar Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Kuningan.
Populasi Target : Seluruh Siswa Sekolah Dasar di Kabupaten Kuningan
Populasi Terjangkau : Seluruh Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan
Kerangka Sampel : Daftar Nama siswa yang tercatat pada Dinas Pendidikan Kecamatan Kuningan
Sampel : Lima belas persen Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan
Masalah penelitian yang akan dikaji : Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan Kinerja Guru di Kabupaten Kuningan.
Populasi Target : Seluruh Guru di Kabupaten Kuningan
Populasi Terjangkau : Seluruh Guru SMU di Kabupaten Kuningan
Kerangka Sampel : Daftar Guru SMU yang tercatat pada Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan
Sampel : Dua puluh persen Guru SMU di Kabupaten Kuningan
2. Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah bagian yang dipergunakan untuk tujuan penelitian populasi atau aspek-aspeknya. Sampel dapat juga dikatakan sebagai wakil populasi atau bagian dari populasi. Agar sampel yang diambil dapat digunakan untuk keperluan analisis, dan mewakili karakteristik populasi, maka pengambilan sampel harus memenuhi prosedur yang telah ditentukan. Yang dimaksud dengan prosedur disini adalah semua ketentuan yang menyangkut teknik penarikan sampel.
Sampling dilakukan bukan tanpa tujuan, artinya penenliti melakukan sampling karena mempunyai maksud tertentu. Pemilihan sampel dalam penelitian didasarkan pada asumsi bahwa tidak selalu perlu meneliti semua individu dalam populasi (dikenal dengan metode sensus), karena selain memakan biaya dan tenaga yang besar, juga memerlukan waktu yang lama. Dengan memilih sebagian dari populasi (melalui sampling), diharapakan hasil penelitian yang diperoleh mampu menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan.
Misalnya akan dilakukan penelitian di lembaga X, maka lembaga X ini merupakan populasi. Lembaga X mempunyai sejumlah orang/subyek dan obyek yang lain. Hal ini berarti populasi dalam arti jumlah/kuantitas. Tetapi lermbaga X juga mempunyai karakteristik orang-orangnya, misalnya motivasi kerjanya, disiplin kerjanya, kepemimpinannya, iklim organisasinya dan lain-lain. Juga mempunyai karakteristik obyek yang lain, misalnya kebijakan, prosedur kerja, tata ruang produk yang dihasilkan dan lain-lain. Yang terakhir berarti populasi dalam arti karakteristik. Satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain. Misalnya akan melakukan penelitian tentang kepemimpinan presiden Y, maka kepemimpinan itu merupakan sample dari semua karakteristik yang dimiliki presiden Y. Jadi sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi ( Sugiyono, 2002:57 ).
Dalam menetapkan besar kecilnya sampel, tidaklah ada suatu ketetapan yang mutlak, artinya tidak ada ketentuan berapa persen suatu sampel harus diambil. Suatu hal yang perlu diperhatikan adalah keadaan homogenitas dan heterogenitas populasi. Jika keadaan populasi homogen, jumlah sampel hampir-hampir tidak menjadi persoalan, sebaliknya jika keadaan populasi heterogen, maka pertimbangan pengambilan sampel harus memperhatikan dua hal, yaitu (1) harus diselidiki kategori-kategori heterogenitas dan (2) besarnya populasi. Adapun langkah-langkah dalam penentuan sampel adalah :
a. Mendefinisikan populasi yang akan dijadikan obyek penelitian
b. Menentukan prosedur sampling
c. Menentukan besarnya sampel
3. Jenis dan Teknik Pengambilan Sampel
Langkah-langkah dalam penarikan sampel adalah penetapan ciri-ciri populasi yang menjadi sasaran dan akan diwakili oleh sampel di dalam penyelidikan. Penarikan sampel dari penelitian tidak lain memiliki tujuan untuk memperoleh informasi mengenai populasi tersebut. Oleh karena itu, penarikan sampel sangat diperlukan dalam penelitian.
Teknik penentuan sampel (teknik sampling) adalah cara menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Dari gambar 3.1 terlihat bahwa, teknik sampel pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. Random Sampling ( Probability Sampling atau penarikan sampel dengan peluang)
2. Non-random Sampling ( Non-probability Sampling atau penarikan sampel bukan berdasarkan peluang )
Probability sampling meliputi beberapa jenis, simple random sampling, stratified random sampling dan cluster random sampling. Sedangkan non-random sampling ( non probability sampling ) meliputi : sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.