Pengertian Komputer

1. Definisi Komputer
Komputer berasal dari bahasa latin “computare” yang berarti menghitung (to
compute).

Larry Long dan Nancy Long:
Komputer adalah sebuah alat elektronik yang dapat menterjemahkan (interpret) dan
mengeksekusi perintah-perintah yang terprogram sebagai input, output, perhitungan
dan operasi logika, secara teknikal sangat komplek tetapi secara konsep cukup
sederhana.




2. Sistem Komputer
Elemen-elemen Sistem Komputer:
• Perangkat Keras (Hardware) adalah peralatan di sistem komputer yang secara
fisik terlihat dan dapat dijamah
• Perangkat Lunak (Software) adalah program yang berisi perintah-perintah untuk
melakukan pengolahan data.
• Brainware adalah manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta mengatur
sistem komputer

Diagram Komputer
Blok Diagram Komputer




Perangkat Keras
Spesifikasi Standar Sistem Unit Komputer
• Prosesor
• Memori (RAM)
• Mainboard (Motherboard)
• Video Card
• Harddisk
• Optical Drive
• Floppy Disk 1.44
• Sound Card
• LAN Card
• Case dan Power Supply

1. Prosesor
• Prosesor merupakan bagian dari perangkat keras komputer yang melakukan
pemprosesan aritmatika dan logika serta pengendalian operasi komputer secara
keseluruhan.
• Prosesor terdiri atas dua bagian utama, yaitu ALU (Aritmatic Logical Unit)
sebagai pusat pengolah data dan Control Unit sebagai pengontrol kerja
komputer
• Prosesor disebut juga sebagai otak komputer.
Intel - Pentium 1 – 4
- Celeron
- Core Duo
- Core 2 Duo
- Quad Core
- i 3 – i 7

AMD - Duron
- Athlon XP
- Barton
- Sempron
- AM2

2. Memori
Berdasarkan fungsinya dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Primary Memory
Dipergunakan untuk menyimpan data dan instruksi dari program yang sedang
dijalankan dan biasa juga disebut sebagai RAM.
Karakteristik dari memori primer:
a. Informasi ada selama komputer bekerja atau hidup
b. Kecepatan tinggi
c. Akses random (acak)

2. Secondary Memory
Dipergunakan untuk menyimpan data atau program biner secara permanen.
Karakteristik dari memori sekunder:
a. Dapat dihapus secara elektronis dan dapat diprogram kembali
b. Kecepatan relatif rendah dibanding memori primer
c. Akses random atau sekuensial
d. Kapasitas penyimpanan sangat besar
e. Lebih murah dibanding memori primer
f. Media penyimpanan optis dan magnetis
Contoh: Floppy, harddisk, CD ROM, magnetic tape, optocal disk

Berdasarkan jenisnya dibagi menjadi 2, yaitu:
1. ROM (Read Only Memory)
Karakteristik dari memori primer:
a. Hanya dapat dibaca dan merupakan memori permanen yang terdapat pada
sistem komputer yang sudah disusun dan dibuat oleh pabrik dan tidak bisa
diubah oleh pengguna komputer
b. Berisi program pokok untuk konfigurasi sistem komputer, seperti BIOS,
BASIC dan BootStrap Loader. Sinyal di dalam ROM ini yang mengatur segala
tugas CPU saat komputer mulai diaktifkan/dihidupkan.

2. RAM (Random Access Memory)
a. Dapat dibaca dan ditulis dan semua data yang dimasukkan melalui alat
input pada setiap aplikasi akan dimasukkan terlebih dahulu ke dalam RAM
b. Data-data yang terdapat dalam RAM ini hanya bersifat sementara, apabila
komputer dimatikan maka data tersebut akan hilang.
Jenis RAM:EDO RAM (Extended Data Output Random Access Memory),
SD RAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory)
DDR SDRAM (Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access
Memory)
DDR SDRAM 2 dan 3.

3. Mainboard (Motherboard)
Adalah papan rangkaian utama yang berfungsi sebagai pusat pengendali yang
mengatur kerja dari semua komponen yang tersambung padanya dan mengatur
pemberian daya listrik pada setiap komponen PC.
Komponen di dalam Mainboard:
• Chipset
• AGP (Accelerated Graphics Port)
• Soket Memori
• Soket Prosesor
• CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor)
• Port Peranti Eksternal (serial, paralel, audio, USB)
• Soket Catu Daya (Power Supply, fan)
• Konector Casing
• Konector IDE (Integrated Development Environment) dan floppy

4. VGA (Video Graphics Adapter)
Merk dagang:
• NVIDIA
• ATI RADEON

• Banyak jenis chipset dan kecepatanya
• Memori semakin besar dan cepat akan lebih bagus
• Tujuan pemakaian untuk graphis atau game

5. Harddisk
- Interface IDE
- Interface SCSI
- Interface SATA I
- Interface SATA II
- Internal atau external
- Untuk penggunaan PC atau laptop

6. Optical Drive
CD ROM, CD RW, DVD ROM DAN DVD RW

7. Floppy Drive
Berfungsi untuk membaca data pada disket
- Floppy 5.25
- Floppy 1.44

8. Sound Card
Sound card adalah periperal untuk mengolah data digital dari komputer
menjadi analaog untuk disalurkan ke speaker dan sebaliknya data analog dari
mic atau alat lain diubah menjadi digital untuk diolah di komputer.

9. Local Area network (LAN Card)
- Merupakan penghubung antara sistem komputer dengan kinerja komputer lain
- Merupakan sinyal untuk saling berbagi antara komputer satu dengan komputer
lain
- Prinsip kerjanya adalah menerima sinyal dari komputer lain kemudian
mentranmisikan ke dalam masukan kemudian diolah menjadi data begitu
sebaliknya saling berbagi.

10. Case dan Power Supply
Case adalah tempat menyimpan komponen perangkat keras
Power Supply adalah sumber daya listrik bagi seluruh komponen dan perangkat
keras.

11. C P U
Bagian komputer (Prosesor dan Memori) yang berfungsi memproses data yang
diinput ke dalam komputer

tips download di youtube cuman 1 detik



halo guys, gue punya tips tentang download di youtube nih, caranya pake idm alias internet download maneger. berawal dari hobby keseringan download video dari youtube, akhirnya gua dapet cara cepat downloadnya gan. caranya mudah, pertama pastiin dulu idm udah di instal, lalu masuk ke youtube.com, lalu masukkan kata kuncinya, video apa yang mau kalian cari, klik videonya, lalu setelah videonya jalan klik pause, ada tuh di pojok kiri bawah di videonya, tunggu sampai bayangan dibawah warna merah di tombol berjalannya penuh, itu loh tombol yang jalan waktu video berjalan dan sampai diujung saat video habis. setelah bayangan itu sampai di pojok, klik lagi tanda pausenya sehingga videonya main lagi, lalu klik lagi tanda tersebut, setelah itu baru deh anda klik tombol download via idm  yang ada di atas video. dan sim salabim vidio langsung selesai terdownload, ga perlu nunggu loading idmnya lagi.



bsa jg dengan cara nonton dlu videonya sampai habis trus klik deh tanda downloadnya.



     emangsih musti repot karena nunggu banyangan merah itu sampai dulu, tapi itu bisa di jadikan patokan apakah videonya bagus buat di download atau tidak, kan bisa di lihat dulu videonya.



kalaw ada yang ga dimengerti koment aja.

Prof Yohanes Surya: Problem Akut Sistem Pembelajaran di Indonesia Metode Tepat, Anak Kita Hebat-Heba

Prof Yohanes Surya: Problem Akut Sistem Pembelajaran di Indonesia

Metode Tepat, Anak Kita Hebat-Hebat



“Wemi, 17 + 5 berapa?” Pertanyaan ini saya ajukan kepada seorang siswa kelas V di suatu sekolah dasar di Kabupaten Tolikara, Papua. Wemi menggambar 17 garis-garis kecil dan 5 garis-garis kecil. Kemudian dia menghitung banyaknya garis itu satu per satu hingga dia dapatkan hasil 22.
Wemi termasuk salah satu anak yang cukup baik. Anak yang lain bahkan tidak bisa menghitung penjumlahan sama sekali, apalagi perkalian dan pembagian.
Saya sempat bertanya kepada kepala sekolah, kenapa anak-anak bisa jadi seperti ini? Kepala sekolah menjawab, “Kualitas guru di sini sangat rendah dan muridnya memang tidak berbakat matematika.”
“Lalu apa kriteria anak ini naik kelas?” tanya saya lebih lanjut. “Tidak ada! Semua anak dinaikkan. Kalau tidak naik kelas, orang tua akan datang bawa parang dan tombak,” lanjutnya. Orang tua di sana merindukan anak-anaknya pintar. Itu sebabnya, mereka menyuruh anaknya bersekolah. Jika anak mereka tidak lulus, mereka anggap sekolah tidak mengajar dengan baik. Wajar saja kalau mereka menuntut kenaikan kelas dengan parang dan tombak.
Selama 2008/2009, saya dengan tim dari Surya Institute berkeliling ke kota-kota dan kabupaten di Indonesia, dari Aceh hingga Papua. Kami melatih ratusan, bahkan ribuan, guru IPA dan matematika. Selama pelatihan ini kami menemukan bahwa faktor utama siswa sulit belajar matematika dan IPA ini adalah metode pembelajaran yang kurang tepat dan kualitas guru, bukan keadaan/potensi siswa.

Potensi Siswa

Secara rata-rata, kemampuan siswa Indonesia dalam belajar matematika atau IPA (fisika) sangat baik. Anak-anak Indonesia tidak bodoh. Kalau mereka mendapat kesempatan, mereka akan berprestasi luar biasa.
Sekitar pertengahan 2009 kami membawa 5 anak dari Kabupaten Tolikara dan 5 anak dari Wamena ke Surya Institute di Tangerang. Tolikara dan Wamena adalah daerah pegunungan di Papua yang selama ini dianggap sangat terbelakang. Di Surya Institute para siswa ini dilatih matematika Gasing (Gampang, asyik, dan menyenangkan) 4 jam per hari. Selama pelatihan kami melihat bahwa sesungguhnya siswa-siswa ini sangat cerdas matematika, berlawanan dengan anggapan selama ini yang menganggap mereka bodoh. Siswa ini juga punya keinginan kuat untuk maju. Mereka ingin sepintar anak-anak lain dari Pulau Jawa. Mereka juga sangat rajin belajar.
Fakta itu mengingatkan saya sekitar 15 tahun lalu, waktu saya pulang dari Amerika Serikat. Kala itu teman saya bertanya, mengapa mau pulang ke Indonesia? Bukankah sudah enak kerja di pusat fisika nuklir Amerika Serikat. Ketika saya jawab bahwa saya pulang karena ingin menjadikan Indonesia juara dunia dalam olimpiade fisika, teman saya ini tertawa. Dia bilang Indonesia tidak akan bisa jadi juara, anaknya bodoh-bodoh dan malas-malas. Ternyata 5 tahun kemudian, setelah saya menemukan metode yang tepat, anak-anak Indonesia mulai bermunculan menjadi juara dalam berbagai lomba tingkat dunia.
Hal itu semakin meyakinkan saya bahwa kalau kita bisa menemukan metode yang tepat dan guru yang hebat, anak-anak kita akan menjadi luar biasa.

Kualitas Guru

Selama melatih ribuan guru IPA dan matematika di berbagai kota dan kabupaten di Indonesia, kami menemukan perbedaan kualitas yang cukup mencolok antara guru-guru di kota besar dan daerah-daerah, terutama daerah tertinggal.
Guru di kota besar, terutama dari sekolah-sekolah terbaik, sudah cukup baik kualitasnya. Mereka punya kesempatan dan fasilitas yang baik untuk mengembangkan diri. Sebagian dari mereka sudah menggunakan komputer dalam proses pembelajarannya. Bahkan, ada yang mampu membuat perangkat-perangkat lunak pembelajaran. Mereka hanya kesulitan ketika harus melatih siswa ke tingkat olimpiade. Mereka butuh pelatihan khusus untuk olimpiade ini.
Untuk guru-guru di daerah, keinginan majunya sangat kuat. Mereka sadar bahwa mereka kurang. Mereka ingin memperbaiki diri. Seorang peserta dari Aceh yang kami latih selama 1 bulan di Jakarta mengatakan, “Selama 20 tahun saya mengajar, belum pernah kami mendapatkan pelatihan seperti ini. Di sini walaupun kami belajar dari pagi hingga malam hari, kami sangat menikmati. Kami baru sadar bahwa ternyata kami ini sangat kurang.”
Guru dari daerah lain mengaku bahwa selama ini dia mengajar sangat monoton. Dia telah membuat pelajaran IPA yang begitu asyik dan menyenangkan menjadi mata pelajaran yang membosankan siswa. Guru ini mengaku bahwa selama ini dia tidak mendapatkan metode yang tepat. Akhirnya yang terjadi adalah siswa bosan dan mengganggap IPA atau fisika itu sulit.
Masih banyak kisah guru yang mengaku bahwa mereka selama ini belum mengajar secara Gasing. Mereka bingung karena selama ini belum banyak mendapat pelatihan yang baik. Jadi, sebenarnya guru-guru yang ada di Indonesia adalah guru yang baik. Mereka punya hati, mereka punya keinginan maju. Tetapi, mereka butuh bantuan, dukungan, dan kesempatan untuk berkembang menjadi lebih baik.


Logo Fisika GASING

What’s Next?

Untuk memperbaiki kualitas pembelajaran matematika dan IPA di Indonesia, seluruh stakeholder pendidikan, termasuk pemerintah dan masyarakat, perlu bahu-membahu dalam meningkatkan kualitas guru. Yang dimaksud kualitas di sini termasuk kemampuan menguasai konten (guru IPA harus mengerti konsep-konsep IPA secara benar dan guru matematika mengerti dan mampu mengerjakan soal-soal matematika dengan benar) dan juga metode pembelajaran yang Gasing.
Untuk guru-guru di kota besar, diperlukan sekali pelatihan intensif sampai level olimpiade sehingga siswa-siswa terbaik kita dapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuan sampai ke level olimpiade. Untuk guru-guru di daerah, terutama di daerah terpencil, perlu ada pelatihan khusus yang cukup lama (tidak hanya pelatihan sporadis yang hanya 1-2 hari). Pelatihan 6 bulan hingga 1 tahun ini akan membantu guru-guru ini meng-update konten yang dimiliki dan memperbaiki metode pembelajaran. Kita berharap ke depan kemampuan guru-guru di daerah ini mampu menyamai kemampuan guru-guru di kota-kota besar.
Memang untuk pelatihan yang lama ini butuh dana cukup besar. Tetapi, dengan dana 20 persen yang dicanangkan pemerintah untuk pendidikan, hal ini tidaklah sulit dilaksanakan. Saya percaya jika semua stakeholder pendidikan bekerja bahu-membahu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dan IPA di Indonesia, kualitas sumber daya manusia kita akan meningkat secara luar biasa.
Catatan tambahan:
Salah satu aspek yang dikemukan Prof Yohanes Surya (YS) merupakan salah satu masalah klasik di dunia pendidikan kita yakni faktor kualitas guru dan sarana serta pra-sarana daerah yang tidak memadai. Contoh kasus sederhana adalah jauhnya jarak sekolah dari rumah, sementara tidak ada akses jalan yang memadai menuju sekolah yang terjadi di Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Sayangnya, semangat bersekolah anak-anak itu tidak dibarengi ketersediaan fasilitas belajar yang cukup. Bahkan, banyak sekolah di pedalaman dan perbatasan di Kalimantan yang kekurangan guru sehingga siswa belajar seadanya.
Kritk yang disampaikan Prof Yohanes Surya cukup tepat, karena beliau memiliki pengalaman yang cukup banyak dalam dunia pendidikan, khususnya pembinaan anak-anak berbakat. Sejak melatih Tim Olimpiade Fisika Indonesia sejak 1993 dan akhirnya pulang ke Indonesia, YS berhasil membawa nama besar bangsa Indonesia dibidang Fisika SMA pada khususnya, dan ilmu eksata ditingkat SD dan SMP melalui IJSO.
Beliau pendiri Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan Surya, rektor Universitas Multimedia Nusantara. Pendiri TOFI, peloppr ajang Asian Physic Olympiad, pelopor dari Internasional Junior School Olympiad, The First Step to Nobel Prize, perintis kelas Super, motivator para guru dan siswa yang berkeliling di pelosok nusantara, pencetus GASING, pembina TOFI dan sebagainya.
Salam Nusantaraku,
 sumber: www.kompas.com



Klik Untuk DOWNLOAD BahanPelatihan_FisikaGasing.pdf

soal-soal ujian snmptn 2010



kalian mau masuk perguruan tinggi negri? mau tau soal-soal ujiannya tahun lalu? atau kalian punya kenalan yang mau masuk perguruan tinggi negri jalur ujian,,. nih gue kasi soal-soal ujian tahun lalu buat di pake latihan2. Semoga bermanfaat ^_^,,,



klik untuk download

BAHAN AJAR





1.      Pengertian Bahan Ajar
Terdapat dua istilah yang sering digunakan untuk maksud yang sama namun sebenarnya memiliki pengertian yang sedikit berbeda, yakni sumber belajar dan bahan ajar. Untuk itu, maka berikut ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang pengertian sumber belajar dan bahan ajar.
a.       Pengertian Sumber Belajar
Sering kita dengar istilah sumber belajar (learning resource), orang juga banyak yang telah memanfaatkan sumber belajar, namun umumnya yang diketahui hanya perpustakaan dan buku sebagai sumber belajar. Padahal secara tidak sengaja apa yang mereka gunakan, orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar.
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru.
Dengan demikian, sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Dari pengertian tersebut maka sumber belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
1)      Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana saja seseorang dapat melakukan belajar atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan, pasar, museum, sungai, gunung, tempat pembuangan sampah, kolam ikan dan lain sebagainya.
2)      Benda yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik, maka benda itu dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya situs, candi, benda peninggalan lainnya.
3)      Orang yaitu siapa saja yang memiliki keahlian tertentu dimana peserta didik dapat belajar sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya guru, ahli geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
4)      Bahan yaitu segala sesuatu yang berupa teks tertulis, cetak, rekaman elektronik, web, dll yang dapat digunakan untuk belajar.
5)      Buku yaitu segala macam buku yang dapat dibaca secara mandiri oleh peserta didik dapat dikategorikan sebagai sumber belajar. Misalnya buku pelajaran, buku teks, kamus, ensiklopedi, fiksi dan lain sebagainya.
6)      Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana, dan peristiwa lainnya yang guru dapat menjadikan peristiwa atau fakta sebagai sumber belajar.
b.      Pengertian Bahan Ajar
Dari uraian tentang pengertian sumber belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan bagian dari sumber belajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.
Lebih lanjut disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai :
1)      Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
2)      Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya.
3)      Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran.
Dapat pula disarikan bahwa bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain:
1)      Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru),
2)      Kompetensi yang akan dicapai,
3)      Content atau isi materi pembelajaran,
4)      Informasi pendukung,
5)      Latihan-latihan,
6)      Evaluasi,
7)      Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi.
2.      Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar?
Terdapat sejumlah alasan mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahan ajar, yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai dengan kurikulum. Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standar kompetensi lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan bahan ajar sendiri.
Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada ataupun sulit diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu keputusan yang bijak. Untuk mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik itu berupa pengalaman ataupun pengetahuan sendiri, ataupun penggalian informasi dari narasumber baik orang ahli ataupun teman sejawat. Demikian pula referensi dapat kita peroleh dari buku-buku, media masa, internet, dll. Namun demikian, meskipun bahan yang sesuai dengan kurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu mengembangkan bahan sendiri. Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak membuat mereka bingung, untuk itu maka guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi pedoman bagi siswa.
Pertimbangan lain adalah karakteristik sasaran. Bahan ajar yang dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk siswa kita. Ada sejumlah alasan ketidakcocokan, misalnya, lingkungan sosial, geografis, budaya, dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik sasaran. Selain lingkungan sosial, budaya, dan geografis, karakteristik sasaran juga mencakup tahapan perkembangan siswa, kemampuan awal yang telah dikuasai, minat, latar belakang keluarga dll. Untuk itu, maka bahan ajar yang dikembangkan sendiri dapat disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran.
Selanjutnya, pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Terdapat sejumlah materi pembelajaran yang seringkali siswa sulit untuk memahaminya ataupun guru sulit untuk menjelaskannya. Kesulitan tersebut dapat saja terjadi karena materi tersebut abstrak, rumit, asing, dsb. Untuk mengatasi kesulitan ini maka perlu dikembangkan bahan ajar yang tepat. Apabila materi pembelajaran yang akan disampaikan bersifat abstrak, maka bahan ajar harus mampu membantu siswa menggambarkan sesuatu yang abstrak tersebut, misalnya dengan penggunaan gambar, foto, bagan, skema, dll. Demikian pula materi yang rumit, harus dapat dijelaskan dengan cara yang sederhana, sesuai dengan tingkat berfikir siswa sehingga menjadi lebih mudah dipahami (http://musyawarahipa.wordpress.com/2010/08/31/pedoman-umum-pengembangan-bahan-ajar/).
3.      Tujuan dan Manfaat Penyusunan Bahan Ajar
Bahan ajar disusun dengan tujuan:
a.       Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa.
b.      Membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar disamping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh.
c.       Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain:
a.       Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
b.      Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh.
c.       Bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi.
d.      Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar.
e.       Bahan ajar akan mampu membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa karena siswa akan merasa lebih percaya kepada gurunya.
Dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. Siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
4.      Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan bahan ajar hendaklah memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran. Di antara prinsip pembelajaran tersebut adalah:
a.       Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang kongkret untuk memahami yang abstrak. Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep tertentu apabila penjelasan dimulai dari yang mudah atau sesuatu yang kongkret, nyata ada di lingkungan mereka.
b.      Pengulangan akan memperkuat pemahaman. Dalam pembelajaran, pengulangan sangat diperlukan agar siswa lebih memahami suatu konsep. Dalam prinsip ini dikatakan bahwa 5 x 2 lebih baik daripada 2 x 5. Artinya, walaupun jumlahnya sama, sesuatu informasi yang diulang-ulang, akan lebih berbekas pada ingatan.
c.       Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa. Respon yang diberikan oleh guru terhadap siswa akan menjadi penguatan pada diri siswa. Perkataan seorang guru seperti ’ya benar’ atau ’ya kamu pintar’ atau, ’itu benar, akan lebih baik kalau begini...’ akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswa bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar. Sebaliknya, respon negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu, jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.
d.      Motivasi belajar yang tinggi adalah salah satu faktor penentu keberhasilan belajar. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan lebih berhasil dalam belajar sehingga salah satu tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran adalah memberikan motivasi agar siswa mau belajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara lain dengan memberikan pujian, harapan, menjelaskan tujuan dan manfaat, memberi contoh, menceritakan sesuatu yang membuat senang belajar, dan sebagainya
e.       Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu. Pembelajaran adalah proses yang bertahap dan berkelanjutan. Untuk mencapai standar kompetensi yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-tujuan antara. Ibarat anak tangga, semakin lebar anak tangga semakin sulit melangkah, namun anak tangga yang terlalu kecil juga terlampau mudah dilewati. Untuk itu, guru perlu menyusun anak tangga tujuan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam bahan ajar, anak tangga tersebut dirumuskan dalam bentuk indikator kompetensi.
f.       Mengetahui hasil yang telah dicapai mendorong siswa untuk terus mencapai tujuan. Dalam proses pembelajaran, guru ibarat pemandu perjalanan yang baik, yang akan memberitahukan kota tujuan akhir yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, kota apa saja yang akan dilewati, dan memberitahukan sudah sampai dimana dan berapa jauh lagi perjalanan. Semua peserta dapat mencapai kota tujuan. Dalam pembelajaran, setiap siswa akan mencapai tujuan dengan kecepatannya sendiri, namun mereka akan sampai kepada tujuan dengan waktu yang berbeda-beda (Amri, 2010:160).
5.      Jenis Bahan Ajar
Berdasarkan teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu :
a.       Bahan Ajar Cetak
Bahan cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Kita mengenal berbagai jenis bahan ajar cetak, antara lain handout, buku, modul, poster, brosur, dan leaflet.
b.      Bahan Ajar Dengar (Audio)
Bahan ajar dengar (audio) terdiri dari kaset/piringan hitam/compact disk dan radio.
c.       Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)
Bahan ajar pandang dengar (Audio Visual) meliputi video/film dan orang/narasumber.
d.      Bahan Ajar Interaktif
Multimedia interaktif adalah kombinasi dari dua atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi untuk mengendalikan perintah dan atau perilaku alami dari suatu presentasi. Saat ini sudah mulai banyak orang memanfaatkan bahan ajar ini, karena disamping menarik juga memudahkan bagi penggunanya dalam mempelajari suatu bidang tertentu. Biasanya bahan ajar multimedia dirancang secara lengkap mulai dari petunjuk penggunaannya hingga penilaian.

Perkembangan dan Sejarah Teknologi Informasi

1. Pengertian Teknologi Informasi

Teknologi adalah ilmu yang berkaitan dengan seni atau sains dengan pengaplikasian pengetahuan saintifik ke praktis. Sedangkan informasi adalah data yang terstruktur hasil olahan.
Teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video (William dan Sawyer, 2003)




2. Perkembangan Teknologi Informasi

Evolusi Abad Informasi
a. Abad Pertanian (<1800 data-blogger-escaped-br=""> Bertani, menggunakan tenaga manusia dan tangan
b. Abad Industri (1800 – 1957)
Bekerja di pabrik, menggunakan tenaga manusia dan mesin
c. Abad Informasi (1957 – sekarang)
Pekerja terdidik, menggunakan tenaga manusia dan teknologi informasi

Sejarah Teknologi Informasi
1. Manual
Sangat sederhana, pemakaian alat adalah menggunakan tenaga tangan manusia
2. Mekanik
Sudah berbentuk mekanik yang digerakkan dengan tngan secara manual
3. Mekanik Elektronik
Peralatan mekanik yang digerakkan secara otomatis oleh motor elektronik
4. Elektronik
Peralatan yang bekerjanya secara elektronik penuh.

3. Peran dan Manfaat Teknologi Informasi
Peran Teknologi Informasi:
a. TI memiliki efek besar dan dampak signifikan
b. Struktur, manajemen organisasi, serta proses suatu kegiatan sangat di
pengaruhi oleh TI
c. TI mempengaruhi banyak aspek pekerjaan/organisasi

Tujuan Teknologi Informasi
a. Memcahkan masalah
b. Membuka kretivitas
c. Efektifitas
d. Efesiensi

Keuntungan Teknologi Infromasi
a. Speed
b. Consistensi
c. Precision
d. Reliability

Manfaat Teknologi Infromasi
a. Pendidikan
b. Kesehatan
c. Ekonomi
d. Kepolisian

4. Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem Informasi Berbasis Komputer adalah sistem informasi yang menggunakan
komputer dan teknologi komunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan.

Kemampuan Sistem Informasi
• Proses cepat dan akurat
• Kapasitas penyimpanan besar dan akses cepat
• Komunikasi cepat dan lain-lain

Perolehan Informasi dapat melalui:
• Pustaka
• Media massa
• Lisan
• Mesin mekanis
• Alat komunikasi
• Alat elektronik

Komponen Sistem teknologi informasi:
1. Hardware : CPU, memori I/O device, interconnector
2. Software : OS, package application, user application
3. Firmware : instruksi disimpan permanen dalam ROM
4. Infoware : user manual, SOP, cyber law
5. Brainware : end user, programmer

"FISIKA" OPENING ANIMATION 2