BAB I
PNDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dunia berkembang begitu pesatnya. Segala sesuatu yang semula tidak bisa
dikerjakan, mendadak dikejutkan oleh orang lain yang bisa mengerjakan hal
tersebut agar tidak tertinggal oleh era yangberubah cepat maka kita sadar bahwa
pendidikan itu sangat penting.
Banyak Negara yang mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan
persoalan yang pelik. Namun semuanya merasakan bahwa pendidikan merupakan salah
satu tugas Negara yang amat penting.
Pengemasan pendidikan, pembelajaran dan pengajaran sekarang ini belum
optimal seperti yang diharapkan. Hal ini terlihat dengan kekacauan-kekacauan
yang muncul dimasyarakat bangsa ini, diduga bermula dari apa yang dihasilkan
oleh dunia pendidikan. Pendidikan yang sesungguhnya paling besar memberikan
kontribusi terhadap kekacauan ini.
Tantangan dunia pendidikan kedepan adalah mewujudkan proses demokrasi
belajar. Pembelajaran yang mengakui hak anak untuk melakukan tindakan
belajarnsesuai karateristik. Hal penting perlu ada dalam lingkungan belajar
yang demokrasi adalah realness. Sadar bahwa ada anak memiliki kekuatan
disamping kelemahan, memiliki keberanian disamping rasa tacit dan kecemasan,
bisa marah disamping bahagia.
Realness bukan hanya dimiliki oleh seorng anak tetapi juga orang yang
terlibat dalam pross pembelajaran. Lingkungan belajar yang bebas dan didasari
oleh realness dari semua yang terlibat dalam proses pembelajaran akan dapat
menumbuhkan sikap dan presepsi yang positif terhadap belajar.
Dari uraian di atas maka dipandang perlu bagi seorang pendidik untuk
memahami tentang pengertian, tujuan pendidikan dan pengajaran.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka permasalahan
mendasar yang perlu ditelaah dalam makalah ini adalah :
1.
Bagaimanakah konsep pendidikan dan pengajaran itu?
2.
Apakah yang menjadi tujuan pendidikan dan pengajaran?
1.3. Tujuan
Penyusunan makalah ini
bertujuan untuk :
1.
Mendeskripsikan tentang konsep pendidikan dan
pengajaran.
2.
Mengkaji tujuan pendidikan dan pengajaran.
1.4. Manfaat
Penyusunan makalah ini
bermanfaat untuk :
1.
Mengkaji ilmu pendidikan khususnya dalam memahami
konsep, tujuan pndidikan dan pengajaran.
2.
Menjadikan para pendidik agar tidak salah presepsi
tentang pendidikan dan pengajaran sehingga dapat sesuai dengan konsep, tujuan
pendidikan dan pengajaran.
3.
Menjadikan mahasiswa memahami tntang pngertian,
tujuan pendidikan dan pengajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Pendidikan
dan Pengajaran
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar
dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya, dengan demikian
akan menimbulkan perubahan dalam dirinya, berfungsi secara kuat dalam kehidupan
masyarakat. Pendidikan juga diartikan sebagai upaya manusia secara historis
turun-temurun, yang merasa diri terpanggil untuk mencari kebenaran atau
kesempurnaan hidup.
Menurut undang-undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan susunan belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kcerdasan ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
bagi diri masyarakat bangsa dan Negara.
Pendidikan hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah, ibu, anak
dimana terjadi pemanusiaan, pembudayaan dan pelaksanaan nilai-nilai pada anak.
Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku peserta
didik dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil
dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan peserta didik itu berada.
Selain itu pendidikan juga mencakup pengembangan intelektualitas, proses
pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak menjadi lebih
dewasa. Unsur-unsur pendidikan dibagi menjadi:
1.
Subjek yang dibimbing (peserta didik)
2.
Orang yang membimbing (pendidik)
3.
Interaksi antara peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4.
Ke arah mana bimbingan tujukan (tujuan pendidikan)
5.
Pengaruh yang diberikan dalam bimbingan (materi bimbingan)
Para ahli berpendapat bahwa pendidikan tidak sama dengan pengajaran. Ada
yang berpendapat bahwa pendidikan lebih luas dari pada pengajaran. Pengajaran
sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan
kepada siswa. Pengajaran juga diartikan sebagai interaksi belajar dan mengajar.
Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru
dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki
pengalaman belajar. Pengajaran
berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dan
siswa.
Menurut para ahli pendidikan dan pengajaran mengatakan bahwa pengajaran
adalah terjemahan dari instruction atau teaching. Dalam “Association for
education communication and technology” Corey (1977) mengatakan bahwa
instruction sebagai sub-sub atau bagian dari pendidikan yang merupakan suatu
proses dimana lingkungan seseorang dengan sengaja dikelolah agar memungkinkan
orang tersebut dapat elajar melakukan hal tertentu dalam kondisi tertentu atau
memberikan responterhadap situasi tertentu pula. Oleh karena itu, pengajaran
biasa disebut intrucation, pengajaran juga sebagai sub-sub pendidikan. Sehingga
pengajaran merupakan totalitas aktivitas belajar-mengajar yang diawali dengan
perencanaan diakhiri dengan evaluasi. Secara lebih jelas dapat dikatakan
pengajaran sebagai kegiatan mencakup semua/meliputi, yang secara langsung
dimaksudkan untuk mencapai tujuan-tujuan khusus. Pengajaran menentukan
entry-behavior peserta didik, menyusun rencana pelajaran, memberikan informasi
dan sebagainya. Antara pendidikan dan pengajaran mempunyai hubungan sangat erat
dimana pendidikan akan mencaai tujuan jika pembelajaran bermakna dengan
pengajaran tepat. Tujuan yang ingin dicapai melalui proses pendidikan adalah
menghasilkan siswa yang mengerti, memahami dan mampu mengimplementasikan
dirinya di masa yang akan datang. Hal ini dapat terwujud jika dilakukan
melalui proses pengajaran dengan strategi pelaksanaan melalui:
1.
Bimbingan yaitu pemberian bantuan arahan motivasi
nasihat dan penyuluhan agar siswa mampu mengatasi, memecahkan dan menanggulangi
masalahnya sendiri.
2.
Pengajaran
yaitu bentuk kegiatan dimana terjalin hubungan interaksi dalam proses belajar
dan mengajar antara tenaga kependidikan dan peserta didik.
3.
Pelatihan
yaitu sama dengan pengajaran khususnya untuk mengembangkan keterampilan
tertentu
Dalam arti sempit pendidikan adalah
pengajaran yang diselenggarakan umumnya di sekolah sebagai lembaga pendidikan
dan dapat diketahui bahwa pengajaran hanyalah salah satu usaha yang hanya
dilakukan melalui pendidikan dalam mendidik anak didiknya.
Pendidik dalam
rangka pengajaran dituntut untuk melakukan kegiatan yang bersifat edukatif dan ilmiah. Oleh karena itu, peran
pendidik tidak hanya sebagai pengajar, tetapi sekaligus sebagai pembimbing
yaitu sebagi wali yang memabantu anak didik mengatasi kesulitan dalam studynya
dan pemecahan bagi permasalahan lainnya. Bila usaha-usaha selain pengajaran
amat kurang dilakukan disekolah, kiranya dapat diduga hasil pendidikan tidak
akan sempurna. Artinya, pendidikan tidak akan berhasil dalam mengembangkan anak
didik secara utuh dan maksimal..
2.2. Tujuan
Pendidikan dan Pengajaran
Pendidikan adalah upaya untuk mendewasakan anak didik. Dengan demikian
setiap usaha pendidikan itu bertujun, walaupun kadang tujuannya tidak disadari
dan dirimuskan secara eksplisit. Secara umum tujuan pendidikan adalah
dicapainya kedewasaan anak didik.
Bagi bangsa Indonesia, ciri kedewasaan itu dirumuskan dalam
undang-undang system Pendidikan Nasional yaitu beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, budi pekerti luhur, berpengetahuan dan terampil, sehat
jasmani rohani, berkepribadian yang mantap, mandiri serta bertanggung jawab
sosial dan kebangsaan.
Pendidikan dilaksanakan pada tiga lembaga, dimana lembaga-lembaga itu
adalah rumah tangga/keluarga, sekolah dan masyrakat. Khususnya di sekolah,
penyelenggaraan pendidikan itu sering disebut pengajaran. Di sekolah juga
dikenal tujuan instutisional terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, dalam
tujuan itu tercakup proses-proses atau program-program yaitu:
1.
Tujuan intruksional umum (TIU), merupakan penjabaran
tujuan kulikuler dan perinciannya bersifat cukup umum tetapi juga cukup khusus.
2.
Tujuan intruksional khusus (TIK), merupakan
persyaratan dan tingkat ketercapaian, sehingga lebih spesifik dari pada intruksional
umum.
Berdasarkan analisa operasional tujuan pendidikan/pengajaran dibedakan
menjadi 3 aspek, sebagai berikut :
1.
Aspek kognitif (cognitive domain), meliputi
tujuan-tujuan yang berhubungan dengan berpikir, mengetahui dan memecahkan
masalah. Aspek kognitif dibedakan atas penguasaan pengetahuan dan perkembangan
keterampilan-keterampilan serta kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk
mempergunakan pengetauan.
2.
Aspek afektif (affective domain), meliputi
tujuantujuan yang berkaitan dengan sikap,nilai,minat dan apresiasi.
3.
Aspek psikomotor (psycho-motor domin), meliputi
tujusn-tujuan yang berhubungan dengan keterampilan manual dan motorik
Adapun tujuan-tujuan
pendidikan di Indonesia, yaitu :
1.
Menurut UU No. 4 tahun 1950 (UU Pendidikan dan
Pengajaran), tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia sosial
yang cakap dan warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang
kesejahteraan masyarakat dan tanah air.
2.
Rumusan Tujuan Pendidikan menurut ketetapan MPRS No.
XXVII tahun 1966, yaitu tujuan pendidikan ialah membentuk manusia Pancasila
sejati berdasarkan ketentuan-ketentuan yang dikehendaki oleh pembukaan UUD 1945
dan isi UUD 1945.
Menurut Langeveld tujuan
pendidikan ada berbagai macam :
1.
Tujuan umum
Sebagaimana telah
diuraikan didalam “usaha-usaha pendidikan” maka tujuan umum pendidikan adalah
kedewasaan anak didik. Hal ini berarti bahwa semua aktivitas-aktivitas
pendidikan seharusnya diarahkan kesana, demi tercapainya tujuan umum tersebut.
2.
Tujuan khusus
Tujuan khusus
pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan, watak, kepribadian yang
dimiliki oleh seseorang.
3.
Tujuan tak lengkap
Ini berkaitan
dengan kepribadian manusia dari satu aspek saja, yang berhubungan dengan
nilai-nilai hidup tertentu. Misalnya kesusilaan, keagamaan, keindahan, kemasyrakatan,
dan sebagainya.
4.
Tujuan sementara
Ini merupakan
titik-titik perhatian sementara, yang kesemuanya itu sebagai persiapan untuk
menuju kepada tujuan umum.
5.
Tujuan Insidental
Tujuan ini
sesungguhnya adalah tujun yang terpisah dari tujuan umum, tetapi kadang-kadang
mengambil bagian dalam menuju ketentuan umum.
6.
Tujuan Intermedier
Ini berkaitan
dengan penguasaan suatu pengetahuan atau keterampilan demi tercapainya tujuan
sementara.
Pengajaran
berupa aktivitas mengajar, dalam mentransferkan islmu kepada anak didik dapat
diperlukan prinsip dasar mengajar. Adapaun prinsip dasar mengajar adalah
sebagai berikut :
1.
Perhatian
Dalam mengajar guru harus
dapat membangkitkan perhatian siswa kepada pelajaran yang diberikan oleh guru.
Perhatian akan lebih besar bila pada siswa ada minat dan bakat.
2.
Aktivitas
3.
Appersepsi (menghubungkan materi dngan pengtahuan
siswa).
4.
Peragaan
5.
Repetisi (pengulangan pemberian materi)
6.
Korelasi (hubungan setiap mata pelajaran)
7.
Konsentrasi
8.
Individualisasi (kemampuan guru untuk melayani
perbedaan siswanya)
9.
Evaluasi
Tujuannya
untuk mengetahui indeks prestasi dan kemampuan siswa
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1.
Pendidikan merupakan pengaruh bimbingan dan arahan
dari orang dewasa kepada orang lain untuk menuju kearah kedewasaan,
kemandirian, serta kematangan mentalnya. Pengajaran merupakan aktivitas nyata
yang mengajarkan pengetahuan, teknologi pengendalian emosi anak dan lain-lain.
Antara pendidikan dan pengajaran mempunyai hubungan yang sangat erat yaitu
pendidikan akan mencapai tujuan jika pembelajaran bermakna dengan pengajaran
yang tepat.
2.
Tujuan pendidikan merupakan usaha untuk mendewasakan
anak didik. Dalam mendewasakan anak didik diperlukab pengajaran yang tepat
dengan mlihat prinsip-prinsip pengajaran.