Peserta Kursus PKH di Wahana Education mengikuti Uji Kompetensi Nasional


LPPM Wahana education desa pagutan kecamatan batukliang lombok tengah dipercaya pemerintah untuk mengelola kegiatan pendidikan kecakapan hidup (PKH), kegiatan ini berupa pelatihan keterampilan life skill yang ditujukan bagi 20 orang peserta.

Adapun kegiatan kursus keterampilan yang dipilih yaitu bidang komputer aplikasi perkantoran dan disain grafis. Kegiatan kursus tersebut dilaksanakan selama 2 bulan dengan intensitas 40 kali pertemuan (200 jam). Pada pelatihan PKH ini para peserta mendapatkan pelatihan aplikasi perkantoran dan disain grafis, selain itu setiap peserta yang mengikuti kegiatan kursus PKH ini diikutkan dalam uji kompetensi nasional di mataram dan juga dibantu dalam proses penyaluran ke dunia kerja dan industri.

Dengan adanya program ini, tujuan pemerintah untuk mengurangi pengangguran usia produktif sangat terbantu, dikarenakan program PKH didisain sedemikian rupa untuk menciptakan tenaga kerja handal dengan skill yang mumpuni agar dapat digunakan dalam dunia kerja.

Dari 20 orang peserta yang telah mendapatkan pelatihan PKH diLPPM wahana education, seluruhnya telah mahir dalam menggunakan aplikasi perkantoran dan telah lulus dalam ujian lembaga dengan predikat memuaskan, seperti yang disampaikan oleh ahmad zohri, divisi humas LPPM Wahana Education.

Namun, untuk memastikan setiap peserta telah memiliki kompetensi dalam bidang tersebut, setiap peserta kembali diikutkan dalam Uji Kompetensi Nasional bidang CLCP yang diselenggarakan di Tempat Uji Kompetensi (TUK) SKM Mataram pada hari minggu tanggal 22 maret kemarin.

Setiap peserta yang lulus dalam uji kompetensi nasional ini akan mendapatkan serifikat kompetensi nasional yang dapat digunakan dalam dunia kerja dan sebagai bentuk pengakuan atas kompetensi skill yang dimilikinya.



Tentu saja Kegiatan kursus life skill semacam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena dapat menjadi batu loncatan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang selama ini sulit mereka dapatkan, dan diharapkan nantinya pemerintah dapat memberikan kuota lebih banyak mengingat begitu banyak masyarakat yang membutuhkan program ini namun belum bisa terlayani.


 








Previous
Next Post »