JENIS-JENIS DESAIN PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian merupakan sutatu proses mencari sesuatu
secara sistematis dalam waktu yang lama dengan mengguunakan metode ilmiah dengan menggunakan
aturan-aturan yang berlaku. Untuk menghasilkan
suatu penelitian yang baik, maka si peneliti bukan saja harus mengetahui
aturan melakukan penelitian, tetapi juga
harus mempunyai keterampilan dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
Untuk menerapkan metode ilmiah dalam
praktek penelitian, maka diperlukan suatu desain penelitian yang sesuai dengan
kondisi, seimbang dengan dalam dangkalnya penelitian yang akan didefinisikan.
Akan tetapi kebanyakan peneliti yang masi banyak melakukan penelitian belum
memahami berbagai jenis desain penelitian dalam konteks penelitian secara umum
baik terkai dengan kelemahan dan kelebihan suatu desai. Olehnya itu penulis
mengangkat judul “Jenis-Jenis Disain Penelitian serta
Kekuatan dan Kelemahannya”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Apa
yang dimaksud dengan desain penelitia?
2. Jelaskan
apa yang dimaksut dengan desain penelitian Pra-Eksperimental, serta sebutkan
beberapa kekuatan dan kelemahannya!
3. Jelaskan
apa yang dimaksut dengan desain penelitian
Kuasi-Eksperimental, serta sebutkan beberapa kekuatan dan kelemahannya!
4. Jelaskan
apa yang dimaksut dengan desain penelitian
Eksperimental beneran, serta sebutkan beberapa kekuatan dan
kelemahannya!
5. Jelaskan
apa yang dimaksut dengan desain penelitian Korelasional, jenis, karakteristik dan
perbedaannya!
C. Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujua dari pembuatan makalah ini
sebagai berikut :
1.
Agar kita dapat
mengetahui dan memahami desain
penelitian.
2.
Agar kita dapat
mengetahui dan memahami desain penelitian Pra-Eksperimental, beserta kekuatan dan
kelemahannya.
3.
Agar kita dapat mengetahui dan memahami desain penelitian Disain
Kuasi-Eksperimental, beserta kekuatan dan kelemahannya.
4.
Agar kita dapat mengetahui dan memahami desain penelitian Disains
Eksperimental Benaran, kekuatan dan kelemahannya.
5.
Agar kita dapat kita mengetahui dan memahami Disain Korelasional,
jenis, karakteristik dan perbedaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Dalam
Suatu penelitian
Desain
penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian yang mencakup dua dua proses secara umum yaitu proses
perencanaan penelitian dan proses pelaksanaan penelitian atau proses
operasinoal penelitian. Proses perencanaan penelitian dimulai dari
identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan
hipotesis, serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada. Proses
selebihnya merupakan tahap operasional dari penelitian.
Desain
penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan
struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam
menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, desain
penelitian disebut desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang sedemikian
rupa guna meningkatkan validitas internal maupun eksternal.
Suharsimi
Arikunto (1998:85-88) mengkategorikan desain eksperimen murni menjadi 8 yaitu
control group pre-test post test, random terhadap subjek, pasangan terhadap
subjek, random pre test post test , random terhadap subjek dengan pre test
kelompok kontrol post test kelompok eksperimen, tiga kelompok eksperimen dan
kontrol, empat kelompok dengan 3 kelompok kontrol, dan desain waktu.
Sutrisno
Hadi (1982:441) mengkategorikan desain eksperimen menjadi enam yaitu simple
randomaized, treatment by levels desaigns, treatments by subjects desaigns,
random replications desaigns, factorial designs, dan groups within treatment
designs. Sedangkan Ibnu Hadjar (1999:327) membedakan desain penelitian
eksperimen murni menjadi dua yaitu pre test post test kelompok kontrol dan post
tes kelompok kontrol.
Desain
penelitian tidak pernah dilihat sebagai ilmiah atau tidak ilmiah, tetapi
dilihat dari baik atau tidak baik saja. Karena desain juga merupakan suatu
rencana studi, maka di dalamnya selalu ada trade
of antara kontrol atau tampa control, antara odjektivitas dengan
subjektivitas. Desain yang tepat sekali tidak pernah ada dalam sebuah
penelitian. Hipotesis dirumuskan bisa dalam
bentuk alternatif, karena itu desain juga, dapat berbentuk
alternatif-alternatif. Desain yang dipilih biasanya merupakan kompromi, yang
banyak ditentukan oleh pertimbangan-pertimbangan praktis.
B. Desain Penelitian
Eksperimental
Penelitian Eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode
yang dijalankan dengan menggunakan suatu perlakuan (treatment) tertentu pada
sekelompok orang atau kelompok, kemudian hasil perlakuan tersebut dievaluasi.
Penelitian eksperimen juga dapat diartikan sebagai observasi objektif terhadap suatu fenomena yang
dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau
lebih factor divariasikan dan factor lain yang dibuat constan. Terdapat tiga
syarat utama yaitu manipulasi, kontrol dan randomisasi.Secara singkat, maka
dapat dikatakan bahwa penelitian eksperimen dimana minimal salah satu variable
dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Sedangkan pengertian dari
manipulasi sendiri adalah memberikan perlakuan atau mengkondisikan
keadaan/kejadian yang berbeda dalam subjek penelitian.
Rancangan
percobaan apa pun adalah sangat penting karena memiliki kekuatan untuk menjadi
kaku kebanyakan jenis penelitian. Desain bagaimanapun, selalu tergantung
pada kelayakan. Pendekatan terbaik adalah untuk mengendalikan sebagai variabel
pengganggu sebanyak mungkin untuk menghilangkan atau mengurangi kesalahan dalam
asumsi yang akan dibuat. Hal ini juga sangat diinginkan bahwa setiap ancaman
terhadap validitas internal atau eksternal dinetralisir. Dalam dunia yang
sempurna, penelitian semua akan melakukan hal ini dan hasil penelitian akan
menjadi akurat dan kuat. Kita sering berurusan dengan subyek manusia yang dengan sendirinya mengacaukan studi
apapun. Kami juga menghadapi hambatan waktu dan situasi, sering menghasilkan
kurang dari kondisi sempurna untuk mengumpulkan informasi.
Ketentuan Umum tentang Metode Penelitian
Eksperimental, setidaknya ada delapan ketentuan umum tentang
penelitian eksperimen yaitu :
1.
Definisi, yaitu batasan atau definisi penelitian dan variabel harus jelas
dan tegas atau definitif, dan tidak boleh terjadi kebimbangan (confuse) di
dalamnya.
2.
Sampling, yaitu jumlah dan anggota kelompok sampel yang diambil perlu
random, dan sesuai antara jumlah subjek dan prosedur pengukuran yang
ditetapkan.
3.
Tipe eksperimen. Dalam hal ini perlu dibedakan tipe eksperimen yang lazim
digunakan, yaitu 2 kelompok eksperimen dengan meneliti 1 atau 2 variabel, 3
kelompok eksperimen dengan meneliti 1 atau 2 variabel, dan banyak kelompok
dengan manipulasi pada beberapa variabelnya.
4.
Rancangan eksperimen, yaitu harus sesuai jumlah kelompok dan urutan
prosedur pelaksanaan eksperimen.
5.
Pengukuran. Pengukuran harus jelas skalanya, misalnya menggunakan skala
sikap Likert. Ini menyangkut alat dan metode yang digunakan.
6.
Statistik, yaitu meliputi informasi yang dikumpulkan, teknik mengolah dan
teknik menyimpulkan data-data perlu sesuai dengan kaidah statistika yang logis
dan representatif.
7.
Generalisasi. Tidak semua hasil penelitian eksperimen dapat
digeneralisasi karena hasil amat tergantung pada jenis, metode, prosedur,
sampling serta instrumen yang digunakan.
8.
Metode eksperimen dapat didefinisikan sebagai metode yang dijalankan
dengan menggunakan suatu perlakuan tertentu pada sekelompok orang atau beberapa
kelompok, kemudian hasil perlakuan tersebut dievaluasi.
Manfaat sekaligus kelebihan metode eksperimen
(dibandingkan penelitian korelasi) adalah (1) menguji hipotesis dengan
melakukan kontrol terhadap kondisi penelitian; (2) mengembangkan teori,
kemudian melakukan pengujian di lapangan; (3) memperbaiki teori-teori serta
temuan-temuan penelitian; (4) meneliti melalui jalan pintas; dan (5) memudahkan
replikasi karena kondisi yang dipelajari benar-benar spesifik.
Penelitian eksperimen, berbeda dengan penelitian
non-eksperimen, memiliki ciri khusus berupa kontrol terhadap variabel bebas (x)
yang dapat dilakukan oleh peneliti sehingga menghasilkan hasil atau pengaruh
(y), seperti yang diinginkan. Ada tiga desain
eksperimen dasar, masing-masing himpunan bagian yang mengandung dengan
kelebihan tertentu dan kelemahan. Ketiga desain dasar meliputi: (1)desain
pra-eksperimental; (2)-desain kuasi eksperimental, dan (3) desain eksperimen
murni/benaran.
1.1 Desain Penelitian
Pra-Eksperimen
Eksperimen
lemah atau pra-eksperimen adalah penelitian yang tidak menggunakan sama sekali
penyamaan karakteristik (random) dan tidak ada pengontrolan variabel. Dalam
model desain penelitian ini maka kelompok tidak diambil secara acak atau
berpasangan, tidak ada kelompok pembanding tapi diberi tes awal dan tes akhir. Desain
metode ini paling lemah maka tidak disarankan untuk digunakan dalam penelitian
ilmih setingkat skripsi, tesis maupun disertasi tapi masih boleh digunakan
dalam penelitian latihan saja.
Bagian
pertama menciptakan desain kuasi-eksperimental adalah mengidentifikasi
variabel. The kuasi-independen
variabel akan menjadi x-variabel, variabel
yang dimanipulasi untuk mempengaruhi variabel dependen. "X" umumnya
merupakan variabel
pengelompokan dengan tingkat
berbeda.. Pengelompokan berarti dua atau
lebih kelompok seperti kelompok perlakuan dan plasebo (plasebo lebih
begitu digunakan untuk atau fisiologis eksperimen medis) atau kelompok kontrol.
Hasil diprediksi adalah variabel dependen
yang y-variabel. Dalam analisis deret waktu, variabel terikatnya adalah diamati
waktu selesai untuk perubahan apapun yang mungkin terjadi. Setelah variabel
telah diidentifikasi dan didefinisikan, prosedur sebuah kemudian harus
diimplementasikan dan perbedaan kelompok harus diperiksa.
Desain
penelitian pra-eksperimen memiliki kebihan dan kelemahan:
1.
Kelebihan desain
penelitian pra-eksperimen.
Adapun
kelebihan dari desain penelitian pra-eksperimen ini adalah sebagai berikut :
a.
Dapat digunakan ketika
pengacakan tidak mungkin atau tidak praktis.
b.
Tidak memerlukan usaha
yang keras untuk mempelajari dan membandingkan subjek atau kelompok mata
pelajaran yang sudah terorganisir.
c.
Dengan menggunakan
desai penelitian pra-eksperimem dapat meminimalisir ancaman terhadap vasilitas
eksternal.
d.
Temuan pada desain
pra-eksperimen yang terkait dengan satu mata pelajaran dapat digunakan pada
mata pelajaran yang lainnya.
e.
Merupakan percobaan
yang efisien dalam penelitian.
2.
Kekurangan desain
penelitian pra-eksperimen.
b.
Sulitnya menentukan
hubungan kausal dalam penelitian ini.
c.
Dapat menimbulkan
ancaman pada validitas pada penelitian.
d.
Karakteristik dalam
satu kelompok perlakuan tidak bisa dibuat sama atau disamakan.
1.2 Desain penelitian
Kuasi-Eksperimen
Ekperimen
Kuasi bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni. Eksperimen ini
disebut juga dengan metode semu.. Eksperimen kuasi bisa saja digunakan apabila
minimal dapat mengatur hanya satu variabel saja meskipun dalam bentuk matching,
atau memasangkan/menjodohkan karakteristik, kalau bisa random lebih baik.
Metode ini masih menggunakan kelompok kontrol seperti metode eksperimen namun
tidak menggunakan pengambilan kelompok secara acak namun berpasangan. Keunggulan
dari metode ini adalah dapat dilaksanakan bahkan di penelitian yang berlangsung
dalam kondisi dimana pengontrolan terhadap variabel sangat sulit sehingga
kemungkinan sukar untuk melakukan eksperimen murni Sementara kelemahan dari
metode ini adalah adanya pengontrolan variable yang lemah menyebabkan
karakteristik dalam satu kelompok perlakuan tidak bisa dibuat sama atau
disamakan.
Desain
penelitian kuasi-eksperimen memiliki kelebiha dan kelemahan. Adapun kelebihanya
adalah sebagai berikut:
a.
Mendapatkan informasi
tentang metode pengajaran.
b.
Intuitif praktek
dibentuk oleh penelitian.
c.
Peneliti dapat memiliki
kontrol atas variabel.
d.
Digunakan untuk
menentukan apa yang terbaik bagi populasi.
Sedangkan kekurangan dari desain penelitian ini
adalah:
a.
Kemungkinan besar masalah ditimbulkan oleh manusia/peneliti.
b.
Bias pribadi peneliti
dapat mengganggu.
c.
Dapat menghasilkan
hasil buatan.
d.
Respon manusia dapat sulit
untuk mengukur
1.3 Desaim penelitian
Eksperimen Benaran
Benar
membuat desain eksperimental untuk kekurangan dari dua desain dibahas
sebelumnya.. Mereka mempekerjakan kelompok
kontrol dan alat untuk mengukur perubahan yang terjadi pada kedua kelompok.
Dalam hal ini, kita mencoba untuk mengontrol semua variabel pengganggu, atau
setidaknya mempertimbangkan dampak mereka, ketika mencoba untuk menentukan
apakah pengobatan adalah apa yang benar-benar menyebabkan perubahan. Percobaan
benar sering dianggap sebagai metode penelitian hanya yang memadai dapat
mengukur hubungan sebab dan akibat.
C. Desain Penelitian
Korelasional
Penelitian
korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji hubungan antara variabel.
Peneliti mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkenalkan, menguji
berdasarkan teori yang ada. Desain yang sering digunakan adalah cross-sectinal.
Penelitian korelasional bertujuan mengungkapkan hubungan korelatif antar
variabel, Hubungan korelatif mengacu pada kecenderungan bahwa variasi suatu
variabel diikuti variasi variabel yang lain. Dengan demikian, dalam rancangan
penelitian korelasional peneliti melibatkan minimal dua variabel. Penelitian
korelasional juga bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana
variable-variabel dari suatu faktor berkaitan denganm variasi-variasi pada satu
atau lebih faktor lain berdasarkan padam koefisien korelasi.
Karakteristik penelitian korelasional:
a.
Cocok dilakukan, bila
variable-variabel penelitian rumit dan/atau tidak dapat dilakukan dengan
memtode eksperimental atau tidak dapat dimanipulasi.
b.
Memungkinkan pengukuran beberapa
variable dan saling berhubungan secara serentak dan keadaan realistiknya.
c.
Apa yang diperoleh adalah taraf atau
tunggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adamnya hubungan
tersebut.
Selain itu juga desain penelitian korelasional
memiliki kelebihan dan keleman, yaitu sebagai berikut :
a. Kelemahan-kelemahan penelitian
korelasional.
1.
Hasilnya cuam mengidentifikasi apa
sejalan dengan apa, tidak harus menunjukan saling hubungan yang bersifat
kausal.
2.
Jika dibandingkan denga penelitian
eksperimental,penelitian korelational kurang tertib-ketat, karena kurang
melakukan control terhadap variable-variabel bebas.
3.
Pola saling hubungan tersebut sering
tidak menentu dan kabur.
4.
Sering merangsang
penggunaannya sebagai macam short-gun approach, yaitu memasukkan berbagal data
tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna dan
bermakna.
b. Kelebihan penelitian korelasional:
1. Dapat dilakukan penelitian walaupun
variabel-variabelnya rumit.
2. Dapat melekukan pengukuran veriabel secara
serentak.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULA
Dalam
melakukan penelitian kita hahus memahami dan mengetahui berbagaimana jenis
desain penelitian agar dapat memudahkan peneliti dalam menjalankan
penelitiannya. Ada berbagai jenis desain penelitian yang memiliki
karakteristik, kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda. Seperti halnya
desain penelitian eksperimental didefinisikan
sebagai metode yang dijalankan dengan menggunakan suatu perlakuan (treatment)
tertentu pada sekelompok orang atau kelompok, kemudian hasil perlakuan tersebut
dievaluasi. Penelitian eksperimen juga dapat diartikan sebagai observasi objektif terhadap suatu fenomena
yang dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu
atau lebih factor divariasikan dan factor lain yang dibuat constan.
Sedangkan
dalam desain penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji
hubungan antara variabel. Peneliti mencari, menjelaskan suatu hubungan,
memperkenalkan, menguji berdasarkan teori yang ada. Desain yang sering
digunakan adalah cross-sectinal. Penelitian korelasional bertujuan
mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel, Hubungan korelatif mengacu
pada kecenderungan bahwa variasi suatu variabel diikuti variasi variabel yang
lain.
B.
SARAN
Agar
dapar menghasilkan hasil yang baik dalam suatu penelitian seharusnya kita
mengetahui jenis desain penelitian yang digunakan. Sehingga penelitian yang
dilakukan dapat terarah dan sesuai dengan harapan.